Buat Yang Teristimewa
Kasih.....
Diujung
cakrawala, kutermenung, mengingatmu yang dulu selalu bersamaku. Andaikan
aku dapat memahami perjalanan waktu, mungkin seribu rupa penggantimu
akan menghiasi hari-hariku. Tapi, senyummu telah mengikat rindu yang
semakin menahun, terpahat cerita, terukir sepanjang waktu.
Kasih.....
Sedetik
bersamamu, kan kuingat sepanjang usia, cintaku tak pernah pedam walau
kini kau bukan lagi milikku. Masih jelas diingatanku, kau tersenyum
dengan deraian air mata, kau yakinkan diriku bahwa perpisahan kita
bukanlah akhir segalanya, perpisahan kita adalah ketulusan cinta
sepanjang hayat karena kau tetap mencintaiku seperti aku yang selalu
merindukanmu, walau kenyataanya bukan aku yang mendampingiku.
Kasih....
Kata
orang, cinta tak harus memiliki. Tapi, sejauh mana perjalananku dapat
memahami bahwa kini rinduku hanya dalam angan. Terlalu sakit, terlalu
sesak untuk kusadari bahwa kini kita telah berpisah. Kasih, Mengenang
baktimu pada orang yang telah membesarkanmu adalah kebahagian juga
penderitaanku. Aku mengikhlaskanmu tapi aku juga merindukanmu.
Kasih.....
Sampai
detik ini, kumasih berharap tuhan memberikan sehari saja, untuk kubisa
memilikimu walau kusadar itu tak mungkin. Kasih, munkin takdir cinta kita harus
berpisah, semoga kau bahagia selamanya.
Dari aku yang merindukanmu,
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterkadang kita memang harus sabar
BalasHapus