Literasi Informasi atau Information Literacy adalah kemampuan untuk menemukankan, memilih,
mengolah,mengkomunikasikan, dan mengevaluasi informasi yang di peroleh atau pun
yang diciptakan dengan memanfaatkan berbagai berbagai sumber informasi untuk
membantu pekerjaan serta Mmenyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Literasi
Informasi atau Information Literacy ataupun “melek informasi” pertama kali
dikemukakan oleh pemimpin American Information Industry Association, Paul
G.Zurkowski pada tahun 1974 dalam proposalnya yang ditujukan kepada The
National Commission on Libraries and Information Science (NCLIS) di Amerika
Serikat. Paul Zurkowski menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan
“teknik dan kemampuan” yang dikenal dengan istilah literasi informasi. Litersi
Informasi (Information Literacy) telah menjadi fokus perhatian utama dunia pendidikan, khususnya
perpustakaan Amerika sejak era delapan puluhan. Menurut American Library
Association (ALA), information literacy merupakan salah satu komponen
penting yang harus dimiliki setiap warga dan berkontribusi dalam mencapai
pemelajaran seumur hidup.
Perkembangan
teknologi informasi pada akhir-akhir ini berkonsekuensi terhadap melimpahnya
berbagai informasi baik dalam bentuk tercetak maupun dalam bentuk elektronik.
Informasi yang semakin melimpah dan membeludak yang dapat di akses dan
diperoleh dengan mudah bisa saja menjadi potensi untuk mempermudah manusia untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan
membantu berbagai pekerjaan, tetapi bisa juga membingungkan manusia itu
sendiri. Permasalahan yang demikian telah banyak terjadi baik di kalangan
masyarakat awam, karyawan bahkan kalangan akademisi sekalipun. Hal ini menuntut
kita untuk mampu berliterasi informasi.
Literasi
informasi (Information Literacy)
mempunyai banyak manfaat di tengah era informasi pada saat sekarang ini,
seperti untuk siswa, atau mahasiswa literasi infomasi berguna untuk melatih
kemandirian belajar, dimana para siswa atau mahasiswa tidak lagi hanya
mengandalkan suguhan dari guru atau dosen, tetapi mereka mampu menemukan
sendiri informasi yang dibutukan dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi
yang ada seperti perpustakaan, Internet, media cetak dan elektronik dsb. Begitu
juga dengan guru dan dosen maupun tenaga pendidik lainnya kemampuan literasi
Informasi berguna untuk meningkatkan kualitas bahan ajar dan pengayaan ilmu
pengetahuan yang diberikan kepada siswa atau mahasiswa. Bagi pejabat atau
pengambil keputusan literasi informasi sangat dibutuhkan untuk menetapkan
keputusan terbaik dari informasi yang tepat, cepat dan akurat untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan. Bagi pekerja, karyawan atau pegawai
literasi informasi berguna dalm memudahkan menyelesaikan pekerjaan serta
meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilakukannya. Jika kita lihat manfaat
literasi informasi bagi masyarakat umum sederhananya adalah untuk lebih bijak
menyikapi perkembangan dan memahami gejolak lingkungan disekitarnya agar tidak
mudah terjebak oleh informasi-informasi yang menyesatkan dan memprovokasi yang
dapat merusak kerukunan, kedamain, persatuan dan kesatuan ditengah masyarakat.
Jadi, pada intinya kemampuan literasi informasi (information Literacy) wajib dimiliki oleh setiap orang, mengingat
pentingnya literasi informasi itu dan manfaat yang sangat luas bagi setiap
orang, pekerjaan atau profesi serta tingkat ataupun elemen kehidupannya.
Untuk literet dalam informasi atau mempu berliterasi informasi ada beberapa elemen atau kemampuan yang harus kita pahami dan kuasai. Pertama visual literacy, yaitu kemapuan memahami dan menggunakan gambar. Kedua Media Literacy, yaitu kemampuan , menganalisa, dan memproduksi informasi untuk hasil yang spesifik. Ketiga Computer Literacy, yaitu kemampuan untuk menciptakan dan memanipulasi dokumen dan data menggunakan perangkat lunak pengolah kata, pangkalan data dan sebagainya. Keempat Digital Literacy, yaitu keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Mereka yang mamapu mengejar dan menguasai perangkat – perangkat digital mutakhir dicitrakan sebagai penggenggam masa depan, dan sebaliknya yang tertinggal akan semakin sempit kesempatannya untuk meraih kemajuan. Kelima Network Literasi, yaitu satu istilah yang masih berkembang (evolving). Untuk dapat mengakses, menempatkan, dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring misalnya internet, dalam berinternet pengguna harus menguasai keahlian ini. Ini lah beberapa elemen dan kemapuan yang harus dimiliki seorang literet informasi agar maksimal di dalam berliterasi informasi.
Fandi Ahmad
Untuk literet dalam informasi atau mempu berliterasi informasi ada beberapa elemen atau kemampuan yang harus kita pahami dan kuasai. Pertama visual literacy, yaitu kemapuan memahami dan menggunakan gambar. Kedua Media Literacy, yaitu kemampuan , menganalisa, dan memproduksi informasi untuk hasil yang spesifik. Ketiga Computer Literacy, yaitu kemampuan untuk menciptakan dan memanipulasi dokumen dan data menggunakan perangkat lunak pengolah kata, pangkalan data dan sebagainya. Keempat Digital Literacy, yaitu keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Mereka yang mamapu mengejar dan menguasai perangkat – perangkat digital mutakhir dicitrakan sebagai penggenggam masa depan, dan sebaliknya yang tertinggal akan semakin sempit kesempatannya untuk meraih kemajuan. Kelima Network Literasi, yaitu satu istilah yang masih berkembang (evolving). Untuk dapat mengakses, menempatkan, dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring misalnya internet, dalam berinternet pengguna harus menguasai keahlian ini. Ini lah beberapa elemen dan kemapuan yang harus dimiliki seorang literet informasi agar maksimal di dalam berliterasi informasi.
Fandi Ahmad
Staf Konsultan Perpustakaan dan
Konsultan Pendidikan Lembaga
Riset Publik Indonesia (LARISPA
INDONESIA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar